Ahok: Masih Terima Upeti, Setoran, Uang Sisa? Saya Miskinkan!

Basuki T Purnama
JAKARTA, JO- Ternyata budaya menerima uang upeti, setor-menyetor, pembagian uang sisa dari hasil pengumpulan, ternyata masih ada di Provinsi DKI Jakarta.

Hal itu diakui Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) di Jakarta, Rabu (24/2), saat melantik puluhan pejabat, di Balai Kota DKI Jakarta.

Menurut Ahok dirinya tidak akan menelorir budaya itu lagi. Jika ditemukan di kalangan pejabat mulai dari wali kota, seko, camat, lurah, sekel dan seterusnya, dia akan stafkan, dan miskinkan.

"Kalau masih ada saya akan stafkan. Begitu lurah camat, sekel, bendaraha masih main, wali kota masih ngotot ngga ada, saya stafkan. Saya tidak mau lagi ada upeti, setor menyetor, pembagian uang sisa, dari ngumpul-ngumpulin," kata Ahok.

Ahok menambahkan, dirinya selama ini hanya menggeretak pejabat untuk distafkan. Namun ternyata banyak pejabat yang tidak takut dan masih menjalankannya. Sehingga saat ini gertakan tersebut akan benar-benar diterapkan.

"Dulu saya cuma geretak, bapak ibu. Saya tidak ingin hal ini diberlakukan. Tapi ternyata masih banyak yang bermain. Saya benar-benar gemas. Kalau tradisi buruk ini masih berlangsung, akan saya miskinkan semua yang terlibat," sambungnya.

Ahok menyebut, gaji pejabat eselon dua seperti walikota, kepala dinas, kepala biro, dan kepala badan sekitar Rp 75 juta. Gaji eselon empat seperti lurah, kasi, maupun kasubag mencapai Rp 30-an juta.

Untuk gaji seluruh PNS DKI setahun, saya alokasikan Rp 18,3 triliun. "Kalau kalian masih maling, tamat dah,” katanya. (jo-3)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.