Proyek peningkatan jalan di Kecamatan Gropet, Jakbar.
JAKARTA, JO- Berbagai pembenahan sudah dan akan terus dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mencegah ataupun memberantas seluruh bentuk kejahatan korupsi kolusi nepotisme (KKN).

Namun, upaya ini rupanya masih menghadapi persoalan besar di lapangan dengan masih belum sinkronnya antara keinginan pihak pimpinan di Pemprov DKI dengan perilaku aparatur di bawahnya, sehingga pencapaian untuk membersihkan DKI dari korupsi dinilai masih perlu pengawasan lebih ketat.

Seperti yang disampaikan Ketua Lembaga Monitoring Pembangunan dan Aset Negara (Lempara) Parlin SN di Jakarta, kemarin. Menurutnya, pengelolaan anggaran pembangunan terutama di jajaran Bina Marga masih harus dilakukan secara ketat.

Dia menyebut satu contoh pengawasan pihak Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat pada anggaran APBD tahun 2015.

"Menurut pengamatan kami banyak kejanggalan yang terjadi pada pengerjaan peningkatan jalan di wilayah ini, khususnya di Kecamatan Grogol Petamburan," kata dia.

Salah satunya adalah proyek yang dimenangkan oleh pihak kedua PT DCP. Dengan pagu Anggaran Rp 29.103.935.134 dengan harga penawaran yang di lakukan oleh PT DCP Rp26.920.300.000 untuk 38 titik lokasi pengerjaan peningkatan jalan di wilayah Kecamatan Kebun Jeruk, dengan panjang volume 10.522.69 meter lebar 3.000 sampai dengan 8.000.

Menurut Parlin, dari hasil analisis dan data di lapangan mereka menemukan banyak terjadi kecurangan ataupun penyimpangan anggaran sesuai yang tertera di dalam Rancangan Anggaran Belanja (RAB) ataupun Bill Quntity.

"Baik itu dari material yang digunakan atau pun ketentuan lain yang harusnya dikerjakan namun tidak dikerjakan," katanya.

Diantaranya pekerjaan peningkatan jalan yang berlokasi di Jalan Jelambar Raya, Rw 04 Jelambar Utama 1. Disini, menurut Parlin, tidak terlihat adanya lantai kerja, kemudian lapisan pondasi Agregat C tidak sesuai,dan tidak diawasi oleh konsultan pengawas dengan cermat.

Hotel Murah Klik Disini Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Kemudian Duiker lama tidak dibongkar terlebih dahulu, digantikan dengan pemasangan Duiker baru, sesuai ketentuan, namun hal itu tidak dilaksanakan oleh pelaksana.

"Sesuai analisa dan hitungan tim ahli kami mencapai Rp51.292.500, kekurangan volume pekerjaan dalam bentuk fisik dan rupiah yang negara dirugikan," kata Parlin.

Kemudian begitu juga dengan beberapa lokasi peningkatan jalan lainnya di wilayah Kecamatan Grogol Petamburan, di antaranya peningkatan jalan di komplek BNI Volume (856,1.M3) sesuai data lapangan yang ditemukan tidak seluruhnya menggunakan lantai kerja.

kemudian Besi dowell ukuran 25 dengan panjang 60 cm untuk dowell juga tidak terlihat digunakan, Tinebar banyak juga tidak dipasang, kemudian juga Agregat C juga tidak terlihat seperti yang tertera dalam RAB tersebut.

Kemudian dari 38 titik pekerjaan peningkatan jalan di wilayah Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat terdapat sebanyak 15 titik lokasi Duiker terdapat hanya 2 duiker dengan volume global (683,20)meter @ Rp 1,125000,(683,90:15 lokasi)xRp 1,125000= Rp51,292.500 anggaran yang hilang akibat pengurangan volume yang dilakukan oleh pihak pelaksana.

Sementara itu Ir Gonggom salah satu pengamat pembangunan menuturkan ,hampir di semua lokasi pekerjaan peningkatan jalan di wilayah Kecamatan Grogol Petamburan bermasalah, dan diduga proyek tersebut penuh konspirasi antara pihak pelaksana dan pihak Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat.

Dia berharap pada pihak aparatur penegak hukum dan Inspektorat Pembantu Jakarta Barat dan pihak kejaksaan untuk menganalisa kembali hasil pekerjaan proyek peningkatan jalan Kecamatan Grogol Petamburan ini. (hery lubis)


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.