Djarot Saiful Hidayat
JAKARTA, JO- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta kepada Dinas Penataan Kota DKI Jakarta tidak mudah memberikan perizinan kepada pengusaha untuk pembangun gedung baru.

Dinas penataan kota harus mendata gedung di Jakarta. Apabila konstruksi bangunan membahayakan, Djarot menyarankan untuk disegel.

"Kepada pemilik tanya, mau apa, kalau ngak kita bongkar atau kita segel atau kita ambil alih. Ya kita minta itukan berbahaya. Termasuk juga gedung-gedung pembangunan yang mengganggu atau membikin rusak lingkungan saya minta disegel‎," tegasnya.

Hal itu dikatakan Djarot karena ia menilai 25 persen gedung di Jakarta tidak aman. Hasil tersebut berdasarkan pantauannya selama blusukan di lima wilayah DKI Jakarta.

Sebagai contoh, apa yang ada di parkiran bawah tanah Taman Ismail Marzuki (TIM), kemudian seperti Kosgoro di Jakarta Pusat.

Pada bagian lain, Djarot juga meminta Dinas Penataan Kota DKI untuk melakukan pemeriksaan gedung atau bangunan yang sudah mangkrak dan tidak dipergunakan pemilik.

"‎Termasuk gedung-gedung yang lama sudah tidak digunakan. Misalnya di Menara Saidah‎, itu coba dicek," ujar Djarot.

Menurut Djarot, seluruh gedung yang mangkrak maupun yang telah diberikan Surat Perintah Bongkar (SPB)‎ segera ditindak lanjuti. Bila hal itu tidak dirampungkan, dikuatirkan gedung yang lama tak terpakai malah membahayakan warga.

"‎Cek aja apakah membahayakan atau tidak, dan kemudian mendata juga bangunan-bangunan yang mangkrak untuk bisa memberikan declare, maunya apa kan gitu, terus atau kita bongkar," sambungnya. (jo-3)

Hotel Murah Klik Disini Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.