Mahkamah Partai Golkar saat bersidang.
JAKARTA, JO- Wapres Jusuf Kalla yang juga Ketua Tim Transisi Partai Golkar mengingatkan kepada semua pihak di Golkar untuk menerima kenyataan bahwa musyarawah nasional (munas) merupakan jalan untuk mengakhiri konflik di internal Golkar.

Karenanya dia meminta semua kader harus mendukung siapa pun yang terpilih sebagai ketua umum partai berlambang beringin tersebut.

"Pada ujungnya, apa pun harus ada munas," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Senin (18/1).

Jusuf Kalla sangat menyayangkan kubu munas Bali pimpinan Aburizal Bakrie (Ical) terhadap gagasan munas dan pembentukan tim transisi. Dia meminta agar mereka tidak curiga tapi melihat dulu tujuannya.

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Dia yakin pada akhirnya Aburizal Bakrie dan Agung Laksono bisa didamaikan jika duduk di forum yang sama, karena semua orang di Golkar mau persatuan.

"Tinggal bagaimana kita menata persatuan dengan baik," kata Jusuf Kalla.

Sebelum ini, pihak Ical tidak mengaku tim transisi yang dibentuk oleh Mahkamah Partai Golkar yang dipimpin Muladi, dan menganggap munas tidak perlu.

Pihak Ical malah menyebut mereka punya Mahkamah Partai Golkar yang dipimpin Aziz Syamsuddin. (jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.