Dirjen Kemendagri Menolak Pendaftaran Gafatar sebagai Organisasi

Ilustrasi
JAKARTA, JO - Fakta mengungkapkan dr Rica Tri Handayani diduga pergi dari rumah untuk hijrah bersama organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Dr Rica yang sempat disebut-sebut menghilang selama 2 minggu dan pergi sampai ke Mempawah atau Sanggau, Kalimantan Barat, untuk mengikuti kegiatan Gafatar.

Dugaan tersebut semakin kuat setelah diketahui bahwa dr Rica pernah bergabung dengan Gafatar, ketika masih duduk di bangku kuliah. Dr Rica dulu sempat aktif sebagai anggota Gafatar saat masih kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta.

Gafatar telah mendeklarasikan diri bukan merupakan organisasi keagamaan maupun politik. Pemimpinnya bernama Moshadeq mengaku sebagai messiah. Mereka memang tidak sholat, karena ada messiah (ada nabi setelah Muhammad).

Cerita soal Gafatar, organisasi ini membungkus rapi kegiatannya dengan memberikan kursus kesehatan, kerja bakti, bakti sosial kesehatan, donor darah dan lainnya. Namun setelah pengikut terjaring, dimulailah program "cuci otak" dengan mengajak keanggotaan ini.

Organisasi Gafatar pernah mendaftarkan diri ke Kemendagri sebagai organisasi kemasyarakatan. Namun, pihak Kemendagri menolak dengan alasan Gafatar terkait dengan Negara Islam Indonesia (NII).

"Memang Gafatar pernah mendaftar melalu surat no: 01/ Setjend/dpp/x/2011 tanggal 2 November 2011 tapi ditolak karena pertimbangan diidentifikasikan terkait dengan gerakan NII," kata Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Mayjen (purn) Soedarmo di Jakarta, Selasa (12/1).

Menurut Soedarmo, berdasarkan saran dari berbagai kementerian dan lembaga, termasuk BIN, memang ada rekomendasi untuk menolak Gafatar dijadikan sebagai organisasi resmi  yang terdaftar. Oleh karena itu, hingga saat ini Gafatar merupakan organisasi ilegal.

"Dari laporan teman-teman di Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) daerah, ormas tersebut sudah pada dibubarin makanya beberapa kali ganti nama," jelasnya.

Di website Gafatar, organisasi ini disebut dideklarasikan di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada tahun 2012. Dasar pendirian organisasi adalah belum merdekanya Indonesia. Program kerja Gafatar sendiri di antaranya merupakan gerakan sosial ketahanan dan kemandirian pangan, seperti donor darah serta sumbangan anak yatim.

Mereka memajang dokumentasi kegiatan seperti perkemahan, pelatihan kebencanaan, pelatihan untuk remaja, dan lain-lain.

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia menyebut bahwa gerakan Gafatar terindikasi sebagai pecahan Al Qiyadah Al Islamiyah pimpinan Ahmad Moshadeq. (Amin)

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.