Leopart, tersangka pelaku bom Mal Alam Sutera
JAKARTA, JO- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengungkapkan, pelaku peledakan bom di Mal Alam Sutera, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, melakukan aksinya hanya demi mendapatkan uang dari manajemen mal itu.

Menurut Tito, di Jakarta, Kamis (29/10), sang pelaku yang bernama Leopard Wisnu Kumala, itu memeras dengan mengirimkan email ke manajemen Mal Alam Sutera agar pihak manajeman memberikannya uang sebanyak Rp 300 juta, jika tidak maka dia akan meledakkan bom disana.

"Motif kasus ini lebih kepada keadaan ekonomi yang merujuk pada pemerasan," kata Tito.

Pemerasan dilakukan tersangka karena menganggap gajinya sebagai "senior supervisor" sekaligus ahli informasi dan teknologi (IT) di sebuah perusahaan dekat lokasi peledakan, tidak cukup.

Sebelum ke Yogyakarta, Cek Dulu Tarif Hotel dan Ulasannya Ke Bandung? Cek Dulu Hotel, Tarif dan Ulasannya Disini Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya

"Pelaku, memanfaatkan keahliannya di bidang IT dengan menuliskan 'e-mail' yang sulit dilacak kepada manajeman Mal Alam Sutera," kata Tito.

Tito menjelaskan karena aksi pelaku telah menciptakan ketakutan publik yang luas maka kasus ini tetap masuk pada Undang-Undang terorisme. Sebelumnya, sebuah bom telah meledak di kantin Timur, lantai LG, Mal Alam Sutera, Serpong, pada Rabu (28/10).

Tito juga menambahkan, pelaku teror bom ini tidak memiliki hubungan dengan jaringan terorisme mana pun baik di Indonesia atau di luar negeri.

Tersangka merupakan pelaku teror yang dikenal dengan istilah lone wolf atau serigala penyendiri. Jenis teroris ini tergolong sulit ditangkap. Sebab, pelakunya bekerja sendirian. (amin)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.