Helikopter Diduga Jatuh di Danau Toba, Kabut Asap Jadi Penghalang

Heli Eurocopter EC-130
JAKARTA, JO- Helikopter Eurocopter EC-130 milik PT Penerbangan Angkasa Semesta, yang hilang kontak Minggu (11/10), pukul 11.50 WIB, diduga jatuh ke dalam Danau Toba.

Dugaan itu menyusul temuan warga Desa Pangaloan, Kecamatan Nainggolan, Kabupaten Samosir, yang menemukan busa kursi yang diduga dari helikopter yang hilang kontak.

Busa kursi itu ditemukan terapung di Danau Toba sekitar pantai Desa Pangaloan pada sekitar pukul 17.30 WIB tadi. Kemudian warga melaporkan ke posko SAR di Kecamatan Onan Runggu untuk diidentifikasi.

"Busa kursi sudah kami serahkan kepada Komandan Korem Kawal Samudera," kata Camat Onan Runggu Darwin Parhusip pada Senin (12/10) malam.

Heli diketahui hilang kontak dalam penerbangan dari Desa Parmahan Sihotang, Kecamatan Harian Boho, Kabupaten Samosir, menuju Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, kemarin.

Tim SAR pun sudah diterjunkan untuk melakukan pencarian heli yang hilang kontak 17 menit setelah lepas landas tersebut menggunakan satu speed-boat Rigit Infatable Boat (RIB) dan melibatkan 20 personil SAR Sumatera Utara yang menyebar di lima titik.

Seperti disampaikan Hisar Turnip dari Basarnas Medan, pada Senin pagi sejak pukul 08.00 WIB tim SAR menyisir Danau Toba dari Parapat hingga ke Onan Runggu (Pulau Samosir), tapi belum ada hasil.

Pencarian dilanjutkan dari Onan Runggu ke Ibukota Kabupaten Toba Samosir, Balige, sebab di kawasan ini, kemarin ada saksi yang mendengar suara mesin heli.

Pencarian sangat terganggu oleh cuaca yang kurang baik dengan tebalnya kabut asap yang melanda wilayah Danau Toba ini. Hisar mengira awalnya ini hanya embun, namun ternyata kabut asap karena kebakaran hutan yang melanda Jambi, Riau dan Sumsel.

“Awalnya saya kira embun, tapi nggak hilang-hilang. Ternyata kabut asap karena kebakaran hutan," kata dia. (tim)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.