Lima Tahun Saluran di Tambora Belum Pernah Dikeruk Warga Resah

Kondisi saluran air di Jembatan Lima, Jakbar. (foto:hery)
JAKARTA,JO - Warga Kelurahan Jembatan Lima, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat mengeluhkan saluran air di sepanjang Jalan KH M Mansur sudah hampir lima tahun belum pernah dikeruk.

Alim,45, warga RW 08 Jembatan lima menuturkan, saluran yang kedalamannya hampir tiga meter itu sudah tidak berfungsi layaknya saluran air, karena sudah dipenuhi tumpukan sampah.

Akibat saluran yang tidak pernah dikuras itu membuat aliran air tidak bisa mengalir ke kali induk yang ada di Jembatan Lima, akibat tumpukan sampah di dalamnya.

Alim mengatakan, sudah sering melihat petugas dari Dinas Tata Air datang untuk mengukur kepanjangan saluran itu, namun hanya diukur saja, sampai saat ini hampir lima tahun belum pernah dikuras, akibatnya menimbulkan genangan air.

"Musim kemarau saja air mampet tidak bisa jalan apalagi nanti musim hujan, wajar saja wilayah RW 08 Jembatan Lima menjadi langganan banjir setiap tahun. Pemerintah dan dinas tata air tidak pernah peduli dengan hal ini," ujarnya.

Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya | Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya | Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Temukan harga hotel terendah

Sementara itu Lurah Jembatan Lima Mursalim menuturkan, untuk wilayah di sepanjang Jalan KH M Mansur itu bukan kewenangan dari pihak kelurahan untuk mengatasinya.

"Itu kewenangan Dinas PU Air, kewenangan kami pihak kelurahan bersama petugas PPSU saluran yang kecil kecil atau saluran penghubung," katanya.

Dia juga membenarkan kalau saluran di sepanjang Jalan KH M Mansur itu memang sudah lama belum tersentuh oleh Dinas Tata Air, padahal sudah sering pihaknya mengajukan laporan, baik itu secara tertulis maupun dibahas dalam rapat di tingkat kota, sampai saat itu belum terealisasi. "Kalau boleh kami kerjakan saluran itu sudah kami bersihkan," katanya.

Dikatakan, karena bukan kewenangannya, mereka takut disalahkan dari atasan. "Takut timpang tindih program ataupun anggaran," ujarnya.

Dia berharap, pihak terkait Pemkot Jakarta Barat atau Dinas Tata Air untuk segera menguras dan membongkar saluran yang dipenuhi sampah tersebut yang menjadi penyebab aliran air menjadi tidak berfungsi sebelum musim hujan tiba,dan banjir akan selalu mengancam warga akibat saluran tidak berfungsi. (hery lubis)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.