Kabut Asap di Sumatera, Masyarakat Kirim Surat Terbuka ke Presiden

Ilustrasi
JAMBI,JO - Kabut asap yang terjadi di beberapa wilayah di Sumatera terutama wilayah kota Jambi dan Pekanbaru, Riau membuat sejumlah masyarakat Jambi berinisiatif membuat surat terbuka melalui media kepada Presiden RI Joko Widodo.

Seperti yang disampaikan Bujang, 50, tokoh masyarakat Telanai Pura, Jambi, yang membuat surat itu, dirinya bersama warga lainnya sudah sangat menderita akibat kabut asap kali ini. Melalui JakartaObserver.com, dia pun menyampaikan surat terbukanya kepada Presiden Jokowi.

Berikut isi surat terbuka tersebut:

Dear Yth. Presiden RI Bapak Joko Widodo,

Titik api di sekitar kami bukanlah simbol kemarahan Allah, tapi simbol keserakahan dan bukti ketidakpedulian terhadap daerah.

Apakah Bapak berencana mau ke daerah kami saat ini? Bandara ditutup Pak, lagipun tak ada anak sekolah yang menyambut, karnea sekolah diliburkan. Mau menempuh jalan darat? Bahaya Pak, asap tebal tidak bagus untuk kesehatan Bapak dan Ibu Iriana. Biarkan saja seperti ini agar Riau dan Jambi menjadi lahan sawit dan bisa ditanam tanaman industri.

Kami ikhlas mati pelan-pelan karena ISPA, karena ketidakberdayaan kami di sini. Kami pasrah, mungkin ini kehendak Allah. Bagi saudara/i kami di daerah lain, kami sangat berterima kasih atas doa yang selalu kalian panjatkan, mohon maaf karena kiriman asap Riau kalian jadi terganggu.

Berita dari berbagai media katanya Pekanbaru sudah tidak layak huni lagi karena 5 persen udara yang bersih yang bisa dihirup. Innalillah, "Pray for Riau dan Jambi".

Mohon maaf, pemerintah pusat sepertinya sudah tidak peduli pada kami. Hari ini akan menjadi puncaknya 6 juta rakyat Riau dan Jambi terkena kanker paru-paru, terutama anak-anak. Sepertinya lebih peduli pada kekisruan internal pemerintah daripada nasib 6 juta rakyat Riau dan Jambi.Padahal Riau dan Jambi salah satu penyumbang devisa terbesar negara.

Tolong sampaikan karena media TV dan Koran tidak banyak memberitakan, terlalu sibuk dengan pemberitaan kepentingan pribadi dan kelompok semata didalam Istana.

Belum lagi usai bencana asap kami sudah dihadapkan lagi pada menurunnya hasil pertanian karet dan sawit yang ditambah harga penjualan nya yang menurun derastis sampai titik terparah.

Semoga pemerintahan pusat dan daerah bisa melihat sedikit bencana yang kami hadapi dan memberikan solusi jalan keluarnya. Hanya doa yang bisa kami harapkan, sebelum rakyat Riau dan jambi mati pelan-pelan atau lari disini, tanah kelahiran kami.

Demikian surat ini kami sampaikan pada Bapak Presiden RI Joko Widodo.(Bujang, Masyarakat Riau dan Jambi)



Namun begitu, sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta kepekaan gubernur, bupati dan walikota untuk tetap berada di tengah masyarakat dan mengatasi bencana kabut asap di wilayah masing-masing.

“Gubernur, dilanda kabut asap, seperti di Jambi, Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Bupati dan Walikota di daerah bencana asap agar tetap berada di tengah masyarakat dan melaksanakan kegiatan mendesak memadamkan sumber api,” kata Presiden Jokowi.

Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya | Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya | Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Temukan harga hotel terendah

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam arahannya kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kasad Jenderal Mulyono, Kasal Laksamana Ade Supandi, Kasau Marsekal Agus Supriatna, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri ESDM Sudirman Said, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Muarif, dan Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/9) siang.

Presiden memerintahkan Pemerintah Daerah bersama TNI, Polri, dan masyarakat agar mengerahkan segala kemampuan untuk memadamkan api secepatnya, dan menjaga keselamatan dan kesehatan warga.

Di saat bersamaam, Presiden Jokowi juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam memadamkan api yang menjadi sumber bencana kabut asap.(hery)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.