Masyarakat Sarolangun Resah, Sungai Batang Asai Tidak Layak Konsumsi

Kondisi Sungai Batang Asai yang tercemar. (foto: hery)
JAMBI,JO - Warga masyarakat Limun Pulau Pandan, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, Jambi kini mulai resah. Pasalnya Sungai Batang Asai dan Batang Limun sudah tidak layak kosumsi bagi masyarakat, padahal saat musim kemarau ini masyarakat butuh air bersih.

Warga masyarakat yang tinggal di pinggir sungai tersebut sudah tidak dapat menggunakan air sungai tersebut sebagai kebutuhan untuk masak dan mandi.

Menurut keterangan warga masyarakat Pulau Pandan, air tersebut sudah tidak bisa dikosumsi sudah sejak beberapa tahun belakangan ini. Hal ini disebabkan oleh para dompeng penambang emas ilegal yang kian hari semakin menggila di Sungai Batang Limun.

"Dulu Sungai Batang Limun dan Batang Asai ini sangat jernih menjadi andalan masyarakat untuk melakukan aktivitas mandi minum dan mencari ikan. Namun saat ini sudah berubah fungsi kuning dan keruh," kata Ali, seorang warga.

"Jangankan untuk minum, untuk mandi saja sudah tidak bisa."

Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya | Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya | Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Temukan harga hotel terendah

Menurutnya, sejauh ini tidak ada upaya Pemerintah Kabupaten Sarolangun maupun Pemprov Jambi untuk mencegah para penambang emas ilegal yang merusak lingkungan tersebut.

"Pemprov Jambi atau pun Pemkot Sarolangun tidak pernah peduli akan hal ini, padahal hal ini mengancam kehancuran kerusakan pencemaran lingkungan yang terus mengancam kehidupan masyarakat Kecamatan Limun dan Kabupaten Sarolangun," ujarnya.
Sungai Batang Limun. (foto: hery)
Demikian pula dengan aparat penegak hukum pun tak berdaya untuk menindak para pelaku penambang emas ilegal yang sudah sangat jelas merusak lingkungan dan melanggar hukum.

Dia berharap, Presiden Joko Widodo menyikapi hal ini dan mengevaluasi kinerja gubernur Jambi dan bupati Sarolangun, dan memberikan perhatian kepada masyarakat yang susah karena sumber airnya sudah tercemar. (hery)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.