Silviana Feronica (pakai jilbab) saat bertemu Menteri Usaha Kecil Inggris.
JAKARTA, JO- Istri Wali Kota Kediri Ferry Silviana Feronica bertemu dengan Menteri Usaha Kecil Inggris Anna Soubry saat acara Women in Leadership in The UK and Indonesia yang digagas Kedubes Inggris,Selasa (28/7), di Jakarta.

Dalam pertemuan itu, Silviana Feronika pun memperkenalkan produk kain lokal Kota kediri yang sangat bernilai tinggi dan menjadi ciri khas kota tersebut.

"Saya hadir di sini untuk memperkenalkan tenun Kediri, nama produknya tenun ikat Kediri. Ini bukan kali pertama saya memperkenalkan tenun ikat Kediri. Beberapa duta besar sudah saya perkenalkan," kata Silviana Feronica.

Belum banyak yang tahu Kediri menghasilkan kain tenun ikat yang dikerjakan dalam bentuk Usaha Kecil Menengah (UKM) dari Kelurahan Bandar Kidul, Mojoroto, Kota Kediri.

"Harapan saya tenun ikat kediri akan mendunia, "kata Silviana yang akrab dipanggil warga Bunda Fey.

Silviana juga telah melangkah lebih jauh untuk mewujudkan keinginannya ini. "Saya juga sudah berkolaborasi dengan desainer ternama di tanah air untuk mengembangkan mode dan fashion. Saya ingin tenun ikat kediri makin mendunia."

Cek hotel di Lombok, bandingkan harga dan baca ulasannya | Liburan ke Surabaya? Cari hotel, bandingkan tarif dan baca ulasannya | Cek hotel di Parapat, Danau Toba, bandingkan harga dan baca ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Temukan harga hotel terendah

Silviana mengakui bahwa jenis usaha di Kediri memang banyak, tapi untuk kerajinan, produk UKM tenun ikat merupakan yang terbaik.

"Semua kota punya batik, tapi saya mau bilang kalau tenun di kediri sangat layak diangkat. Banyak yang bikin campaign batik tapi sepertinya hanya ikut-ikutan, saya nggak bilang batik nggak penting ya,tapi di kota kami,tenun ikat memang sudah menjadi produk yg jauh lebih matang karena memang sudah lama ada di kediri. Tenun ikat merupakan bagian dari tradisi yang sangat bernilai," katanya lagi.

"Saya sebagai Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda)harus melakukan sesuatu,salah satunya dengan memasarkan produk itu, ucap mantan salah satu sales manager terbaik di sebuah bank swasta nasional di indonesia ini.

Selain itu Silviana melakukan kolaborasi dengan desainer, bahkan momentum seperti ini untuk mempromosikan tenun ikat Kota Kediri.

Beberapa kendala memang diungkap Silviana dalam mengangkat UKM tenun ini. "Tenun ini kita sudah ekspor. Permintaan sebenarnya banyak, tapi karena ini hand made jadi nggak bisa banyak dan cepat diciptakan, ini berarti kan bukan karena tidak diminati. Makanya karena punya nilai tersendiri, kita harus mendukung promosi dengan cara yang berbeda juga."

Berbagai usaha yang dilakukan Silviana ini diharapkan semakin berdampak. "Saya ajak dinas perindustrian untuk ikut mendukung. Yang terlibat di UKM ini satu desa, Desa Bandar Kidul namanya yang lebih dari 15 home industri dengan jumlah karyawan 10-60 orang . Tentu ini potensi ekonominya besar," katanya.

Niat pemda untuk bantu promote mendukung tenun ikat ini merupakan langkah kecil yang sangat berarti buat warga. (jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.