AS dan Kuba Buka Hubungan Diplomatik Setelah 54 Tahun

Seorang petugas menempatkan bendera Kuba di lobi Deplu AS.
WASHINGTON, JO- Amerika Serikat (AS) dan Kuba membuka babak baru dengan membuka hubungan diplomatik secara penuh, Senin (20/7) setelah 54 tahun.

Era baru ini ditandai dengan pembukaan kantor kedutaan besar kedua negara di negara masing-masing mulai pukul 00.00 waktu setempat, mengakhiri kebekuan selama hampir 5 dekade sejak Presiden John F Kennedy mengambil langkah menentang tokoh revolusioner muda Fidel Castro selama ekspansi Soviet di benua Amerika.

Tanpa upacara sekitar pukul 4 pagi waktu Washington DC, sejumlah pekerja tampak menempatkan bendera Kuba di lobi Departemen Luar negeri AS di tengah bendera negara-negara lain yang memiliki hubungan diplomatik dengan AS.

Pemutusan hubungan diplomatik kedua negara terjadi pada tahun 1961, dan kini telah resmi cair ditandai dengan pertemuan Menlu AS John Kerry dengan rekannya Menlu Kuba Bruno Rodrigues.

Namun meskipun normalisasi hubungan diplomatik kedua negara sudah dimulai, namun tetap ada jurang ideologi yang mendalam antara kedua negara.

Diantaranya adalah salim klaim untuk perbaikan ekonomi, desakan Havana terkait embargo perdagangan yang sudah berlangsung 53 tahun, kemudian di sisi lain AS mendorong Kuba untuk melakukan perbaikan terkait isu HAM dan demokrasi.

Beberapa anggota parlemen AS, termasuk beberapa kandidat presiden dari Partai Republik telah berjanji untuk tidak mencabut embargo dan mencoba untuk menarik mundur kebijakan Obama atas Kuba.

Sebelumnya Presiden Obama telah melakukan pelonggaran perjalanan dan pengiriman uang ke Kuba sejak ia menjabat sebagai presiden pada periode pertama. (jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.