Searah jarum jam: Rafael Esquivel, Nicolas Leoz, Jeffrey Webb,
Jack Warner, (Bottom) Julio Rocha, Eduardo Li, Eugenio Figueredo,
dan Jose Maria Marin.
JAKARTA, JO- Penangkapan 11 petinggi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) di Swiss atas dugaan kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan oleh Kepolisian Swiss dan FBI membuat Menpora Imam Nahrawi seperti mendapat angin.

Menurutnya, kejadian itu menunjukkan bahwa FIFA memang bermasalah, sehingga Indonesia tidak perlu takut menghadapi organisasi sepak bola dunia itu.

"Penangkapan elit FIFA itu menunjukkan ada masalah sangat serius disana. Oleh karenanya, masyakarat Indonesia tidak boleh takut, tidak boleh gentar. Kalau selama ini kita mengagung-agungkan mereka, sesungguhnya ada masalah yang sangat besar," kata Imam Nahrawi di Jakarta, Rabu (27/5).

Masih kata Imam, sanksi FIFA selama ini selalu ditakut-takuti oleh banyak pihak, dan dirinya siap bertanggung jawab jika sanksi itu benar-benar dijatuhi kepada Indonesia.

"Kita ingin sepakbola Indonesia berprestasi, membanggakan. Jangan sampai pemain dan pelatih berlatih sedemikian rupa, tapi ada kondisi dimana ada orang lain terlibat, mafia-mafia sepakbola," sambungnya.

Seperti diberitakan, 11 pejabat FIFA yang ditangkap itu diduga terlibat korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, pengaturan bidding tuan rumah Piala Dunia, sampai pelanggaran pemasaran dan hak siar pertandingan selama kurun waktu 20 tahun terakhir.

Mereka yang ditangkap antara lain: Eugenio Figueredo, Eduardo Li, Jose Maria Marin, Julio Rocha, Costas Takkas, Jeffrey Webb, dan Rafael Esquivel. (jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.