Liman Menangis Klarifikasi Teriakan Rasis yang Dituduhnya ke Bripka Hardiyanto

Liman bersama ibunya dan Bripka Hardiyanto
JAKARTA, JO- Tuduhan yang disampaikan Tjhong Huandra Limanau alias Liman di media sosial bahwa petugas lalu-lintas Bripka Hardiyanto menyampaikan kata-kata rasis "Cina" ternyata bohong belaka. Liman dan keluarganya pun memberikan klarifikasi dan meminta maaf kepada petugas dan jajaran kepolisian.

Klarifikasi dilakukan saat jumpa pers di Gedung Subdit Penegakan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya, Pancoran, Jaksel, Senin (30/3). Intinya, kata dia, hanya kesalahpahaman saja.

Awalnya, Liman menjelaskan kronologi saat dirinya disetop oleh Hardiyanto di Latumenten, Grogol, Jakbar, pekan lalu. Ia kemudian menjelaskan soal kata-kata 'Cina' yang kemudian ia tuduhkan kepada Hardiyanto, melalui situs jejaring sosial.

"Di satu sisi ada kasus rasisme, itu memang ada kata-kata 'Cina' terlontar dari mobil sebelah kanan saya. Setelah saya konfirmasi, itu ternyata bukan Pak Hardiyanto yang bilang 'Cina'. Kemungkinan pihak penonton yang katakan 'Cina'," jelas Liman kepada wartawan.

Selanjutnya Liman mengatakan, permasalahan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan di hadapan penyidik Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya. Ia juga menyampaikan permintaan maafnya kepada publik dan juga Polri.

"Permasalahan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan, saya minta maaf sebesar-besarnya ke Pak Hardiyanto dan keseluruh jajaran Polri," kata Liman yang kemudian menangis.

Liman yang berkepala plontos ini juga menjadi histeris. Ia lalu sujud di kaki ibundanya yang menemaninya saat jumpa pers. Ia lalu menangis sejadi-jadinya. "Dan saya juga minta maaf kepada mama saya. Mama maafin saya ma," ucap Liman sambil bersujud.

Suasana kemudian menjadi emosional. Sang Ibunda juga menangis ketika Liman bersujud di kakinya. "Mama sudah maafin, jadi anak yang baik, jangan melanggar," kata Ibunda sambil menangis. (amin)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.