Ilustrasi
JAKARTA,JO-Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidajat mengingatkan para pengusaha jasa konstruksi agar tidak bermain mata dengan SKPD untuk mendapat proyek.

Dikatakannya,bila kedapatan, pengusaha akan dimasukkan ke daftar hitam dan jasanya tidak akan digunakan lagi dalam proyek pembangunan di ibu kota.

Djarot mengakui, pihaknya mengetahui ada pengusaha yang menyetor sejumlah uang pada pejabat SKPD agar mendapat proyek tertentu. Akibatnya, hasil pengerjaan pembangunan tidak maksimal.

"Untuk mendapatkan pekerjaan, bayar dimuka, 10 bahkan hingga 20 persen. Kualitas pengerjaan pun jadi kurang maksimal belum lama sudah rusak lagi," tegasnya, di Jakarta, Kamis (29/1).

Dia pun berharap, agar pengusaha lebih mengedepankan aspek profesionalisme dalam mengerjakan proyek pembangunan.

"Pengusaha jangan coba menyuap. Tunjukan saja profesionalitas di lapangan. Termasuk jika ada SKPD kami melakukan praktek kotor, laporkan ke saya," ucapnya.

Ditambahkan Djarot, saat ini Pemprov DKI Jakarta sudah bekerja sama dengan PPATK dalam mengawasi pejabat dan pengusaha yang melaksanakan proyek serta dalam melakukan lelang proyek kini sudah menggunakan sistem komputerisasi di ULP.

Cek Hotel di Jakarta, Bandingkan Tarifnya | Cek Hotel di Parapat, Danau Toba, Bandingkan Harga dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Bandung, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Surabaya, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Soal uang sogok ini, memang bukan cerita baru lagi. Para pengusaha jasa kontruksi diduga kerap main mata memberikan janji maupun uang sogok dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) wilayah DKI Jakarta khususnya Jakarta Barat(Jakbar).

Bahkan ada beberapa perusahaan jadi penguasa proyek disetiap wilayah di unit SKPD khususnya.Seperti proyek proyek besar dikuasai hanya satu pengusaha yang nantinya dibagi bagikan kepada rekan pengusaha jasa kontruksi lainnya.

"Masalah sogok-menyogok antara pengusaha dan SKPD itu sudah hal biasa.Pengusaha tidak segan segan membagi bagikan uangnya kepada panitia agar proyek bisa dikuasainya," kata seorang pengusaha yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Bahkan, menurutnya, banyak juga pengusaha yang tertipu sebab memberikan uang sebagai jaminan pekerjaan namun kenyataannya tidak ada dan uang yang diserahkan pun menjadi alat pihak pengusaha tersebut untuk mengancam para SKPD supaya diberikan pekerjaan.

Diakatakannya, sebagaipengusaha di Jakbar pihaknya tidak pernah mendapat proyek jika tidak menyogok para SKPD."Harus kita buat janji atau uang muka baru kita dapat proyek," ucapnya. (jo-6)

Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Wisata ke New York? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.