Rodi Susilo Butuh Transplantasi Hati, Uluran Tangan Anda Bisa Mewujudkannya

Rodi bersama bayinya yang masih berusia 4 bulan.
JAKARTA, JO- Rodi Susilo didiagnosa menderita Sirosis Awal pada tahun 2010. Diagnosa penyakit yang disinyalir bermula dari Hepatitis B ini, dan pecahnya pembuluh darah saluran esofagus yang menyebabkan Rodi Susilo muntah-muntah darah.



Memang hal ini sudah diprediksi sebelumnya oleh para dokter yang sudah menganjurkan untuk dilakukan endoskopi. Namun sebelum sempat dilakukan endoskopi, ternyata varieses di saluran esofagus yang berupa pembuluh darah mengalami penggelembungan akibat terhambatnya jalan darah ke organ hati dan sudah pecah, sehingga Rodi harus dirawat.

"Sejak saat itu, endoskopi dan ligasi kini menjadi jadwal rutin Rodi. Sampai saat ini, telah dilakukan lebih dari 10 kali ligasi varieses esofagus," kata Dhelistya Liza, isteri Rodi di Jakarta, kemarin.

Tidak hanya itu, efek lain yang dialaminya sebagai bagian dari efek sirosis lanjutan adalah penumpukan cairan di perut yang dikenal dengan acites dan penumpukan cairan di kaki yang menyebabkan pembengkakan pada kaki. Acites di perut yang rawan terhadap infeksi juga mengharuskan keluar masuk rumah sakit untuk perawatan yang intensif.

Cek Hotel di Jakarta, Bandingkan Tarifnya | Cek Hotel di Parapat, Danau Toba, Bandingkan Harga dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Bandung, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Surabaya, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Efek lain yang menandai stadium lanjutan dari sirosisnya adalah menurunnya kesadaran dan memory akibat akumulasi unsur-unsur beracun dalam darah (ensefalopati). Terutama pada saat sakit, kesulitan berbicara, kehilangan kosakata, sampai dengan kebingungan untuk melakukan sesuatu sering dialami Rodi.

Menurut sang isteri, setiap fase dalam sakitnya Rodi jalani dengan penuh kekuatan dan kesabaran, hingga dia bisa bertahan sampai saat ini. Segala upaya, medis, non-medis, ikhtiar dan tawakkal telah Rodi dijalani. Karena, tidak ada satu manusiapun di dunia ini yang ingin dilahirkan dalam keadaan sakit. Di saat-saat lemah Rodi sering kelihatan merintih dan menangis. Besar keinginannya untuk dapat hidup layaknya manusia normal pada umumnya.

Menurut dokter, seperti dijelaskan Dhelistya Liza, jalan satu-satunya untuk sirosis adalah transplantasi hati. Awal mendengar kata itu bagi keluarga terutama Istri Rodi seperti tersambar petir yang maha dahsyat. Dulu sama sekali tidak terbayangkan kalau akan dan harus melewati proses itu.

"Namun makin kesini, semakin harus berpikir realistis. Ikhtiar harus tetap dilakukan. Walau jalannya mungkin mengharapkan mukjizat Allah yang bekerja... melalui tangan Anda semua," sambungnya.

Rodi kini hanya bisa terbaring lemas, lagi keinginan untuk menggendong putrinya yang masih kecil bernama Azzam yang baru berusia 4 bulan akan mengalami kesulitan. Satu-satunya solusi saat ini hanyalah dengan transplantasi hati yang membutuhkan biaya sebesar Rp 1,2 Miliar.

Saudara-saudari terkasih, mari kita bantu ayahnya Azzam ini dengan Rp25.000 akan sangat menolong Rodi, yang bisa Anda transfer ke:

BCA 4740634394 an. Dhelistya Liza
BNI 0187111093 an. Rodi Susilo

Contact Person: 081265211098 (Dhelistya/Istri Rodi).

(jo-4)


Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Wisata ke New York? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.