Pembenahan Gagal, Kampung Apung Kembali Dipenuhi Eceng Gondok

Rumah warga kembali dirumbuhi eceng gondok.
JAKARTA,JO- Selama puluhan tahun harapan masyarakat yang bermukim di sekitar RW01, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar) atau yang dikenal Kampung Apung itu, untuk mengembalikan kampung mereka bebas dari banjir abadi hanya menjadi impian kosong.

Setelah berbagai janji untuk mengembalikan kampung ini menjadi namanya semula yakni "Kapuk Teko" yang tidak lagi banjir, kondisi hari ini di kampung itu masih terlihat dikelilingi genangan air, sampah dan tumbuhan liar menutupi kampung mereka.

Warga hanya ingin kampung itu dinormalisasi, dengan cara penyedotan air hingga kering, dan dilakukan penataan baru. Entah kenapa ternyata sulitnya bukan main.

"Sejak 1990-an permukaan tanah di kawasan RW 01 Kapuk ini tertinggi dibandingkan dengan kawasan di sekitarnya. Tapi sekitar 20 tahun lalu, di bawah lokasi kampung seluas enam hektar itu ada beberapa kampung lain dan bentangan sawah. Saat banjir datang, warga kampung lain tak jauh dari sekitar Kampung Apung mengungsi kesini," kata Juhri, mantan ketua RW 01 Kapuk, di Jakarta, Selasa (25/11).

Pria yang selama ini memperjuangkan pembenahan Kampung Apung ini berkisah, sejak itu di Kampung Apung dikelilingi bangunan bangunan pergudangan hingga permukaan tanah perkampungan jauh di bawah sehingga air kerap masuk sampai saat ini genangan jadi permanen.

Cek Hotel di Jakarta, Bandingkan Tarifnya | Cek Hotel di Parapat, Danau Toba, Bandingkan Harga dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Bandung, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Surabaya, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Selain itu juga, kata Juhri, upaya merevitalisasi lahan makam sejak bulan Mei lalu rencana akan dipindahkan ke Tegal Alur, Kalideres,namun sia-sia juga. "Proyek tersebut masih terkendala padahal rawa kini semakin dipenuhi tumbuhan liar eceng gondok,"ungkapnya.

Bukan sekali ini saja Pemprov DKI gagal menyelesaikan proyek di Kampung Apung. Tahun 2011, Pemprov DKI mengucurkan dana Rp 14,75 miliar untuk membangun rumah pompa dan jaringan saluran air. Kemudian tahun 2012 dana di kucurkan sebesar Rp 12,5 miliar untuk mengeruk, membersihkan, dan memperbaiki jaringan saluran. Tapi tetap saja lingkungan RW 001 masih di selimuti air.

Untuk meminimalisir banjir permanen di sini,cukup lama juga untuk memperjuangkan agar pompa segera di bangun bertuan mengurangi genangan dan tahun 2011 usulan telah diterima oleh Fauzi Bowo (Foke) saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tapi itupun di bangun tidak seperti yang di inginkan warga untuk meminimalisir banjir.

”Sudah bosen dengar janji-janji walikota mau perbaiki Kampung Apung.Kami butuh bukti nyata nggak perlu uber janji” kata Dia.

Ketika wartawan menyampaikan keinginan warga Kampung Apung ,Kapuk itu kepada Walikota Jakbar H Anas Effendi melalui selulernya belum bersedia menjawabnya. (jo-6)

Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Wisata ke New York? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.