Lurah Sukabumi Utara Ajak Ketua RW dan Ibu PKK Belajar ke Singapura

Rombongan Lurah Sukabumi Utara, Kebon Jeruk.
JAKARTA,JO- Lurah sukabumi Utara Ali membuat terobosan baru dalam menata dan membina para ketua rw di wilayah Kelurahan Sukabumi Utara, Kebun Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar).

Pekan lalu Lurah Ali mengajak seluruh ketua rw dan ibu- ibu PKK se Kelurahan Sukabumi Utara melakukan Kunjungan studi banding ke negara tetangga Singapura.

Kunjungan selama 2 hari tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja para rw dalam menata lingkungan yang hijau dan sehat.

Dikatakan Lurah Ali, dengan melihat secara lansung perbedaan-perbedaan antara negara tetangga yang maju itu para ketua rw pun bisa menerapkannya di wilayah Sukabumi Utara, Kebon Jeruk.

Pertama, masalah penataan lingkungan yang sehat dan hijau. Di Singapura sangat sedikit untuk ruang terbuka hijau, tapi warga dan pemerintahannya menerapkan sistim konsep vertikal memanfaatkan lahan yang sempit itu menjadi hijau dan ramah.

Kedua, terkait masalah sampah para rw bisa melihat langsung pengelolaan dan kebersihan di kota Singapura, dan bagaimana cara pemerintah disana merangkul masyarakat untuk menaati peraturan dan tidak buang sampah sembarangan.

Cek Hotel di Jakarta, Bandingkan Tarifnya | Cek Hotel di Parapat, Danau Toba, Bandingkan Harga dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Bandung, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Cek Hotel di Surabaya, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Ketiga, kata Ali, masalah parkir di sana tidak terlihat kendaraan yang parkir sembarangan. "Masyarakat di sana sangat patuh terhadap aturan yang di buat oleh pemerintah setempat," sambungnya.

Keempat, dapat dilihat kemajuan teknologi yang diterapkan. Semuanya dikontrol melalui CCTV di setiap sudut kota. Dengan cara itu mereka bisa mengontrol pelanggaran yang dilakukan masyarakat.

Terkait dengan itu, Lurah Ali kemudian mengeluarkan berbagai imbauan yang ditujukan kepada warganya.

Pertama, agar warganya tidak memelihara unggas di lingkungan rumah tinggal, serta melaksanakan pencegahan penyakit demam berdarah DBD dengan cara membersihkan lingkungannya.

Kedua, para pengusaha yang ada di wilayahnya agar bertanggung jawab tethadsp limbah polusi atau kebisingan.

Ketiga, kepada pemilik minimarket warung kios atau gerobak dagang atau tempat perkumpulan orang seperti posko partai atau pangkalan ojek wajib memiliki tempat sampah sendiri.

Keempat, warga agar tidak berada di luar rumah saat azan maghrib dan perkumpulan atau tongkrongan yang melewati batas waktu agar tidak mengganggu kenyamanan warga lainnya.

"Setiap warga yang mengetahui adanya pelanggaran tersebut diimbau untuk segera melaporkan kepada ketua Rt/Rw/LMK baik secara berjenjang ataupun secara langsung," katanya. (hery lubis)


Mengunjungi London? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Wisata ke New York? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya | Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.