Pertempuran Pecah di Dekat Lokasi Jatuhnya Malaysia Airlines

JAKARTA, JO- Pertempuran pecah di dekat stasiun kereta api di Donetsk, Ukraina bagian timur, Senin (21/7). Tembakan artileri menimbulkan kepulan asap, upaya yang disebut kelompok separatis sebagai upaya untuk mencegah pasukan pemerintah Ukraina memasuki kota yang dikuasai sejak April lalu.

Dalam perkembangan lain, tim forensik Belanda melakukan investigasi di dalam kereta api yang telah memuat para korban Malaysia Airlines, dan menyebut kereta api itu bersiap berangkat ke Torez, kota yang berjarak 70 km dari Donetsk, tempat dimana mereka akan melaksanakan tugas mereka, menurut berita cbc.ca.

Keberangkatan puluhan jenazah melalui jalur kerta api sebelumnya sempat ditunda menyusul pertikaian antara pejabat Ukraina dengan kelompok pemberontak terkait kapan dan dimana investigator internasional untuk melakukan pengecekan terhadap jenazah para korban itu.

Masih belum jelas apakah pertempuran pada Senin ini berdampak pada kereta api pembawa mayat itu, namun wartawan CBC, Susan Ormiston melaporkan, kekerasan itu membahayakan bagi tim investigasi.

"Investigator internasional mengatakan mereka tidak mau datang ke tempat ini tanpa jaminan keamanan," kata Ormiston dari lokasi jatuhnya pesawat.

Amerika Serikat dan aliansinya telah mengarahkan sasarannya kepada pemberontak pro-Rusia dan kepada Moskow sebagai penyebab jatuhnya pesawat, meskipun Rusia telah menolak untuk dilibatkan.

"Lokasi di dekat stasiun kereta api sangat berbahaya!" tulis dewan kota Donetsk di laman websitenya, meminta warga tetap berada di dalam rumah.

Dikatakan, sembilan rumah rusak dalam serangan terakhir, dan transportasi telah dihentikan di area itu. "Pagi hari terjadi ledakan. Warga sangat khawatir," kata warga lokal bernama Natalya.(jo-4)

Jalan-jalan ke Las Vegas? Cek Daftar Hotel, Bandingkan Tarif dan Baca Ulasannya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.