Nyamuk Aedes Aegypti
JAKARTA,JO- Sejak bulan Januari hingga akhir November 2013 tercatat 2.035 warga Jakarta Barat (Jakbar) terkapar gigitan nyamuk Aedes Aegypti penyebar penyakit demam berdarah dengue(DBD)yang mematikan. Warga pun diminta waspada.

Menurut Kasudin Kesehatan Jakbar dr Hj Widyastuti kepada wartawan,di Jakarta, Minggu (8/12), Jakbar menduduki peringkat keempat se-DKI Jakarta dalam kasus DBD.

"Masyarakat harus tetap mewaspadainya dan terus melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” jelas dr Hj Widyastuti.

Masih tingginya kasus DBD karena dipengaruhi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu yaitu hujan panas dan berlangsung lama. Hal ini mendorong berkembang biaknya jentik-jentik nyamuk penyebar DBD. Untuk itu masyarakat tidak boleh kendor menggelar PSN setiap Jumat pagi.

“Kami melalui puskesmas terus melakukan sosialisasi kepada warga dan dibarengi pelaksanaan PSN bekerjasama jumantik dengan melakukan pemeriksaan door to door ke rumah warga. Termasuk penyelidikan epidemologi (PE) di wilayah yang ditemukan jentik nyamuk dan pengasapan atau fogging,” katanya

Kasi Pengendalian Masalah Kesehatan (PMKes) Sudin Kesehatan Jakbar dr Irma Riani menambahkan wilayah yang tinggi kasusnya adalah Kecamatan Cengkareng dengan 545 kasus, Kecamatan Kembangan 443 kasus dan Kecamatan Palmerah 417 kasus.

Sedangkan untuk kelurahan tertinggi Kelurahan Kapuk dengan 139 kasus, Kelurahan Palmerah 123 kasus dan Kelurahan Cengkareng Timur 112 kasus. “Diharapkan PSN terus digencarkan karena hanya cara tersebut paling efektif untuk mencegah penyebaran DBD,” ujar Irma. (jo-6/leman)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.