Pasar tradisionil
JAKARTA, JO- Sebanyak lima pasar rakyat dibangun di Pasar Manggis, Jalan Guntur, Jakarta Selatan (Jaksel), yang siap menampung seribuan pedagang. Konsep baru pun diterapkan yakni pedagang tidak perlu bayar sewa alias digratiskan.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) saat peletakan batu pertama pembangunan pasar rakyat ini, Rabu (6/11), mengatakan konsep baru itu mengganti konsep lama yang membebankan pedagang uang sewa kios sebesar Rp100 juta hingga Rp300 juta.

Dengan konsep baru, para pedagang hanya akan dikenakan service charge sepeti biaya keamanan, kebersihan, listrik dan air.

"Kios akan diberikan kepada pedagang dengan gratis. Semoga dengan dimulainya pembangunan ini, pasar-pasar yang lain juga dapat mengikuti pola yang sama dengan lima pasar rakyat ini," kata Jokowi yang saat peletakan batu pertama itu didampingi Ketua DPRD DKI Ferrial Sofyan, dan Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Jaya Djangga Lubis, Jokowi menekan tombol sirine sebaga tanda dimulainya kelima pasar rakyat .

Nantinya di lima pasar ini, 935 pedagang eksisting maupun pedagang kaki lima (PKL) siap ditampung. Dikatakan, lima pasar ini adalah proyek percontohan yang akan disusul dengan pembangunan pasar lainnya.

Menurut Jokowi, dengan konsep baru semacam ini, diharapkan kesejahteraan para pedagang dapat meningkat, sekaligus meningkatkan perekonomian ibu kota.

Kepala Humas PD Pasar Jaya Agus Lamun mengatakan dari lima pasar rakyat yang akan dibangun, hanya empat pasar saja yang siap dilakukan pembangunannya. Karena keempat pasar ini telah rampung membangun tempat penampungan sementara (TPS) bagi para pedagang eksisting.

Keempat pasar itu adalah Pasar Manggis, Pasar Kebon Bawang, Pasar Pesanggrahan, dan Pasar Bungur. Sementara untuk Pasar Nangka Bungur masih dalam tahap pembuatan tempat penampungan sementara. (jo-2)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.